Senin, 29 Desember 2014

struktur cerpen ''KESALAHAN"

TUGAS BAHASA INDONESIA
“CERPEN FINAL”
Nama Kelompok : Description: 🐍
1.    Ulan
2.    Wulan Anugrah
3.    Dita Amelia utami
4.    Drismawati kawanan
5.    Muhammad aprian adistya
6.    Abidzar
Kelas : XI Jasa Boga

KESALAHAN
       “Kukuruyuk…Kukuruyuk” suara ayam pun telah berbunyi itu menandakan bahwa hari telah pagi. Aku pun terbangun untuk mandi dan bergegas untuk berangkat ke sekolah. Tidak lupa bagiku untuk sarapan pagi agar di sekolah aku tidak lemas dan mampu menerima pelajaran dengan baik.
Sesampainya disekolah, tepat jam 07.15 bel sekolah pun telah berbunyi dan menandakan bahwa seluruh murid dan siswa masuk ke dalam ruang kelas.
Aku pun memasuki kelas dan menduduki bangku di sebelah kanan di bagian depan meja guru. Setelah sesaat aku duduk, guru kesenian ku memasuki ruang kelas ku. Dengan memakai baju yang sangat rapi maupun hernet. Ia tampak sangat elegan.
Guru : “Selamat pagi anak-anak”.
Aku dan Murid lainnya : “Pagi juga ibu guru”.
Guru : “Untuk ketua kelas, pimpin teman kamu untuk berdoa”.
Ketua kelas : “Sebelum kita belajar, marilah kita berdoa menurut agama dan kepercayaan kita masing-masing. Berdoa selesai”.
Guru: “Baiklah anak-anak, apakah ada PR ?”.
Murid : “Tidak ada ibu”.
Guru : “Ya baiklah, kita lanjut ke materi yang selanjutnya mengenai tarian tradisional”.
Murid : “Ya baik, Bu”.

Guru menjelaskan materi tersebut dengan detail sehingga kami lebih mudah mengerti, Kami pun mendengarkan materi-materi yang telah disampaikan oleh guru dengan serius. Beberapa kemudian jam pelajaran Kesenian telah habis waktunya dan akhirnya guru ku pun pergi meninggalkan kami dan keluar dari ruang kelas ku.
Guru : “Cukup sekian materi hari ini, besok di lanjut lagi ya anak-anak. Terima kasih”.
Murid : “Iya bu (Dengan ber wajah bahagia)”.

 Tak sempat beberapa menit, guru Bahasa Indonesia ku dan lebih tepatnya pak “NURHAKIM” pun masuk ke dalam  ruangan. Teman-temanku  yang lagi jalan sana jalan sini langsung berserakan untuk kembali ke tempat duduknya masing-masing.
Setelah semua murid pada duduk di tempat masing-masing, begitu pun guru ku yang duduk di meja nya.
Guru : “Selamat pagi anak-anak”.
Murid :Selamat pagi juga pak”.
Guru : “Apakah ada PR anak-anak ?”.
Murid : “Tidak ada pak (Dengan nada yang serempak)”
Guru : “Ya sudah kita langsung membahas Kegiatan 2 tugas 3 yang tertera pada halaman 62”.

Kemudian kami semua pun membuka buku dan mencari halaman yang telah ditentukan. Teman-temanku banyak yang bertanya mengenai kata-kata yang tidak diketahuinya. Kegiatan 2 pun berakhir dan memasuki tugas kegiatan 3 yang didalamnya ada tugas 1, tugas 2, dan tugas 3.
Guru : “Anak-anak materi ini sudah selesai, saatnya memasuki kegiatan 3. Buka halaman tersebut di 57”.
Murid : “Ya pak”.                  
Guru : “Tugas 1, 2 dan 3 akan menjadi tugas individu untuk kalian dan tugas 3 juga dijadikan sebagai tugas kelompok”.
Wulan : “Banyak sekali tugas pak”.
Abidzar : “Iya pak. Tugas yang lain aja belum selesai”.
Ulan : “Sudah sudah. Jangan ngomong dulu, dengarkan perkataan bapak dulu!”.
       
Dita pun tidak mau kalah dan ingin bertanya kepada pak guru mengenai tugas tersebut dan murid lain pun menyetujui dengan pendapat yang telah diucapkan oleh dita.
Dita: “Pak, mengapa tugas 1,2, dan 3 tidak kelompok saja? Jadi pekerjaan lebih mudah untuk dikerjakan, pak”.
Drisma : “Ya betul sekali tuh pak pendapat dari dita (sambil melirik dita yang sedang menunggu respon dari pak guru)”.
Murid lain : “Ya saya setuju pak”.
Guru : “Ya sudah saya setuju dengan pendapat dita. Kegiatan 3 tugas 1,2, dan 3 akan menjadi tugas kelompok dan akan di kumpulkan pada hari selasa. Sedangkan tugas 3 akan menjadi tugas individu dan harus dikumpulkan pada hari kamis”.
Semua murid : “Horeeeeeeeeeeeeeeeee”.

Semua murid pun bersorak-sorak gembira karena pak guru mau menerima pendapat dari teman kami yang bernama “Dita”. Tak terasa jarum pendek pada jam dinding yang ada di kelasku telah menunjukkan pukul 10.00. bel pun telah berbunyi dan menandakan seluruh murid dan guru dapat beristirahat.
Aku, dita dan wulan pun bergegas pergi ke koperasi untuk membeli makanan dan minuman untuk mengisi perut kami yang sedang kosong seperti gua yang tiada berpenghuni dan cacing-cacing di perut kami pun pada berdemo ingin diberi makan. Setelah kami sampai di koperasi, kami membeli makanan dan minuman favorit kami yaitu nasi uduk dan aqua mini. Kami memilih aqua karena kami pikir aqua itu baik untuk tubuh karena tidak mengandung bahan-bahan kimia. Setelah ulan, dita dan wulan membeli makanan dan minuman tersebut mereka langsung membayarnya. Dengan langkah lebar mereka langsung menuju samping kelas untuk makan bersama-sama sambil menikmati angin sepoi-sepoi dan pohon-pohon yang hijau.
Tak terasa jam 10.30 bel pun berbunyi itu menandakan bahwa kami harus masuk kelas dan menerima pelajaran lagi.
Ulan : “Pelajaran apa ya selanjutnya? Aku benar-benar lupa”.
Dita : “Matematika, Lan”.
Ulan : “Astghfirullahaldzim. Iya betul. Terima kasih ya, Dit”.
Dita : “Sama-sama, Lan”.                                           

Guru matematika pun memasuki ruang kelas kami untuk menepati janjinya yaitu bermain quiz. Kami diberikan 5 soal di kertas dan 10 soal rebutan. Quiz pertama pun dimulai dan kelompok ulan, wulan dan dita yang menjadi awal pembuka dengan poin 500. Quiz pun terus berlanjut hingga quiz tersebut seakan-akan menjadi nyata. Kami pun sangat antusias bermain nya. Quiz pun semakin seru apalagi kami memiliki nilai yang tertinggi dan kelompok kami yang menjadi pemenangnya. Kami sangat senang sekali dengan keberhasilan yang kami raih tapi kami tetap tidak boleh sombong.
Tak terasa jam 12.00 bel untuk yang ketiga kalinya berbunyi lagi dan kami dipersilahkan untuk beristirahat. Ulan, dita dan wulan pun bersiap-siap mengeluarkan mukenah dan sajadah dari tas dan bersiap-siap pergi ke mushola untuk menunaikan sholat zuhur.
Akhirnya jarum pendek pada jam dinding yang tepat di tengah-tengah foto presiden wakil presiden menunjukkan pukul 03.00, bel pun berbunyi dan kami menyimpan segala peralatan sekolah kami ke dalam tas. Tetapi ulan, dita, abidzar, adis dan drisma tidak pulang duluan, mereka tinggal sebentar untuk membicarakan tugas  kelompok Bahasa Indonesia.
Ulan : “Teman dimana kita mengerjakan tugas kelompok Bahasa Indonesia?”.
Dita : “Gimana kalau di rumah wulan aja?”.
Ulan : “Tapi apakah dia mau?”.
Dita :  “Kita datang ke rumah wulan diam-diam saja, kalau kita diam-diam datang ke rumahnya, pasti dia menerima kedatangan kita walaupun dengan berkecil hati, bagaimana?”.
Drisma : “Ide yang bagus tuh”.
Ulan : ”Tapi kalau dia datang ke rumah kamu, bagaimana?”.
Aprian: “Makanya kita harus cepat datang ke rumah wulan agar dia tidak jadi ke rumah si dita”.
 Abidzar: “Ya, aku setuju”.
Ulan : “Agar rencana kita ini berhasil, bagaimana kalau habis sholat jumat saja kita ke rumah wulan dan sebelum kita ke rumah wulan, kita berkumpul dulu di Taman Sekolah agar kita pergi ke rumah wulan bersama-sama”.
Semuanya: “Oke (dengan nada serempak)”.

Mereka pun pulang ke rumah masing-masing dan melakukan aktivitas nya seperti biasa sampai menunggu sholat jum’at selesai. Ulan siap-siap untuk mandi, Dita siap-siap persiapkan peralatan yang akan dibawa, Adis dan Abidzar pasti siap-siap untuk sholat jum’at sedangkan Drisma siap-siap untuk tidur.
Drisma : “Kak nanti bangunin aku jam 01.00 siang ya karena aku ingin kerja kelompok di rumah wulan di Kampung 4”.
Kakak Drisma : “Iya tidurlah dik nanti kakak bangunkan”.
Drisma pun menuju kamar untuk tidur. Dia pun menaiki tempat tidur dan dia pun memeluk guling nya. Ditutup nya matanya dan betapa lelapnya tidurnya hingga ia lupa dengan waktu.
Beberapa lama kemudian menunjukkan jam 01.00, sholat jum’at pun telah usai. Kakak drisma pun mengingat bahwa adiknya telah meminta tolong agar dibangunkan jam 1. Dengan cepatnya ia memasuki kamar adiknya dan membangunkan drisma. Semua pada siap-siap untuk pergi ke rumah wulan.

Jam 13.15 menandakan bahwa jam 1 lewat 13 Ulan, Abidzar, Dita dan Adis berkumpul di Taman sekolah. Mereka langsung menuju ke rumah Drisma.
Dita: “Apakah kita tidak SMS drisma dulu kalau kita menuju rumahnya?”.
Ulan: “Yang menjadi permasalahnnya ini, saya tidak memiliki nomor HP si Drisma. Gimana kalau kita langsung ke rumahnya saja?”.
Abizar & Adis : “Ayolah”.
Mereka pun bergegas ke rumah Drisma. Sesampainya di Rumah Drisma mereka pun memanggil nama Drisma agar dia mengetahui bahwa yang datang adalah teman-temannya dan kakak Drisma pun keluar sambil berkata: “Sebentar ya, kakak bangunkan Drisma dulu”. Kami terkejut ternyata yang kami harapkan salah. Kami berharap bahwa dia sudah siap-siap dan ternyata dia masih tidur dengan pulas.
Kakaknya pun membangunkan Drisma “Drisma,Drisma,Drisma bangun” berkali-kali kakaknya membangunkan tetapi Drisma tidak kunjung bangun dari tidur lelapnya. Setelah kakaknya mencoba untuk yang beberapa kali akhirnya Drisma pun terbangun dan buru-buru mandi dan menyiapkan segala keperluan nya.
Kami pun tetap setia menunggu Drisma keluar dari rumahnya. Tak lama kemudian, Drisma pun keluar dari rumah nya Kami pun merasa lega dan bersyukur sekali. Mereka pun langsung pergi ke rumah wulan.
Pada saat perjalanaan batinku berkata “Apakah si wulan sudah ke rumah Dita? Gara-gara kami telat datang ke rumah nya? Semoga saja tidak”.
Dan tanpa kami duga-duga Wulan pun bergegas pergi ke rumah Dita untuk mengerjakan tugas kelompok. Sesampainya dirumah Dita, wulan pun kecewa karena dita dan teman-teman yang lainnya tidak ada dirumah Dita.
Wulan : “Astaghfirullah, kemana mereka semua ini? Kenapa tidak ada.” (Dengan nada rendah).
           
Beberapa menit berjalan Ulan, Dita, Adis dan Abidzar pun sampai kerumah Wulan, sesampainya dirumah Wulan mereka pun terkejut ternyata wulan pergi duluan ke rumah Dita. Kami yang berada di depan rumah wulan pun kebingungan.
Dita : “Bagaimana nih?”.
Ulan : “Yang cowok ke rumah Dita aja jemput Wulan, jadi kita kerjakan tugas kelompok nya di rumah Wulan, gimana?”.
Adis : “Tapi aku tidak tahu rumahnya Dita, kamu saja lah abidzar”.
Abidzar : “Aku pun tidak tahu, ini kan baru pertama kali aku kelompok bersama-sama kalian”.
Ulan : “Ya sudahlah kita ke rumah Dita aja sekarang, kerja kelompok di Rumah Wulan di batalkan saja”.
Adis : “Iya, betul tuh”.

Tanpa pikir panjang mereka langsung bergegas ke rumah Dita. Dalam perjalanan hp ulan pun berbunyi tapi ulan tidak menghiraukannya, ia pikir palingan yang menelepon ku cuma orang-orang yang iseng dan ternyata yang ku fikirkan salah lagi. Ternyata yang menelepon ku adalah Wulan. Sesampainya di rumah Dita kami pun memasuki Rumah Dita dan kami melihat sosok perempuan yang bernama Wulan sedang duduk menyendiri dan kesepian. Mungkinkah dia menunggu kedatangan kami? Tanpa berfikir panjang pun kami jelaskan kepada Wulan apa yang telah terjadi barusan dan rencana yang kami rencanakan, lalu kami saling maaf-maafan  dan mengingatkan satu sama lain bahwa sebelum datang ke rumah teman harus SMS dulu dan buat perjanjian bersama-sama agar tidak menimbulkan kesalahpahaman seperti ini dan akhirnya kamu  pun mulai kerja kelompok bersama-sama dengan serius. SELESAI

*Struktur cerpen :
1. Abstraksi : “Kukuruyuk…Kukuruyuk” suara ayam pun telah berbunyi itu menandakan bahwa hari telah pagi. Aku pun terbangun untuk mandi dan bergegas untuk berangkat ke sekolah. Tidak lupa bagiku untuk sarapan pagi agar di sekolah aku tidak lemas dan mampu menerima pelajaran dengan baik.
Sesampainya disekolah, tepat jam 07.15 bel sekolah pun telah berbunyi dan menandakan bahwa seluruh murid dan siswa masuk ke dalam ruang kelas.
Aku pun memasuki kelas dan menduduki bangku di sebelah kanan di bagian depan meja guru. Setelah sesaat aku duduk, guru kesenian ku memasuki ruang kelas ku. Dengan memakai baju yang sangat rapi maupun hernet. Ia tampak sangat elegan.
2. Orientasi : Tak sempat beberapa menit, guru Bahasa Indonesia ku dan lebih tepatnya pak “NURHAKIM” pun masuk ke dalam  ruangan. Teman-temanku  yang lagi jalan sana jalan sini langsung berserakan untuk kembali ke tempat duduknya masing-masing.
Setelah semua murid pada duduk di tempat masing-masing, begitu pun guru ku yang duduk di meja nya.
3. Komplikasi :
-Kakaknya pun membangunkan Drisma “Drisma,Drisma,Drisma bangun” berkali-kali kakaknya membangunkan tetapi Drisma tidak kunjung bangun dari tidur lelapnya.
-Dan tanpa kami duga-duga, Wulan pun bergegas pergi ke rumah Dita untuk mengerjakan tugas kelompok.
-Sesampainya dirumah Dita, wulan pun kecewa karena dita dan teman-teman yang lainnya tidak ada dirumah Dita.
4. Evaluasi :
Ulan : “Ya sudahlah kita ke rumah Dita aja sekarang, kerja kelompok di Rumah Wulan di batalkan saja”.
5. Resolusi : -Tanpa pikir panjang mereka langsung bergegas ke rumah Dita.
-Tanpa berfikir panjang pun kami jelaskan kepada Wulan apa yang telah terjadi barusan dan rencana yang kami rencanakan, lalu kami saling maaf-maafan.
6. Koda : Sebelum datang ke rumah teman harus SMS dulu dan buat perjanjian bersama-sama agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.




Kamis, 30 Oktober 2014

kitab-kitab allah

ISI KITAB ZABUR DAN KITAB TAURAT(BOLEH DIPERCAYA TAPI TAK BOLEH DIIMANI,YANG BOLEH DIIMANI HANYA AL-QUR'AN)
ISI KITAB ZABUR
Isi Kitab Zabur
Kitab Zabur adalah kumpulan firman Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Dawud as. "Dan sungguh, Kami telah memberikan kelebihan kepada sebagian nabi-nabi atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Dawud." (QS. 17/Al Isro': 55)
Kata zabur (bentuk jamaknya zubur) berasal dari zabara-yazburuzabr yang berarti menulis. Makna aslinya adalah kitab yang tertulis. Zabur dalam bahasa Arab dikenal dengan sebutan mazmuur (jamaknya mazamir), dan dalam bahasa Ibroni disebut mizmor. nyanyian rohani yang dianggap suci)
Kitab Zabur berisi kumpulan mazmur, yakni nyanyian rohani yang dianggap suci (Inggris: Psalm) yang berasal dari Nabi Dawud as. 150 nyanyian yang terkumpul dalam kitab ini berkisah tentang seluruh peristiwa dan pengalaman hidup Nabi Dawud as. mulai dari mengenai kejatuhannya, dosanya, pengampunan dosanya oleh Allah, suka-cita kemenangannya atas musuh Allah, kemuliaan Tuhan, sampai kemuliaan Mesias yang akan datang. Dengan demikian jelaslah bahwa kitab ini sama sekali tidak mengandung hukum-hukum atau syariat (peraturan agama), karena Nabi Dawud as. diperintahkan oleh Allah SWT mengikuti peraturan yang dibawa oleh Nabi Musa as.
Secara garis besarnya, nyanyian rohani yang disenandungkan oleh Nabi Dawud as. terdiri dari lima macam:
# ratapan dan doa individu;
# ratapan-ratapan jamaah;
# nyanyian untuk raja;
# nyanyian liturgy kebaktian untuk memuji Tuhan; dan
# nyanyian perorangan sebagai rasa syukur.
Nyanyian pujian dalam Kitab Zabur antara lain, Mazmur: 146
1) besarkanlah olehmu akan Allah. Hai Jiwaku pujilah Allah.
2) maka aku akan memuji Allah seumur hidupku, dan aku akan nyanyi pujian-pujian kepada Tuhanku selama aku ada.
3) janganlah kamu percaya pada raja-raja atau anak-anak Adam yang tiada mempunyai pertolongan.
4) maka putuslah nyawanya dan kembalilah ia kepada tanah asalnya dan pada hari itu hilanglah segala daya upayanya.
5) maka berbahagialah orang yang memperoleh Ya'qub sebagai penolongnya dan yang menaruh harap kepada Tuhan Allah.
6) yang menjadikan langit, bumi dan Taut serta segala isinya, dan yang menaruh setia sampai selamanya.
7) yang membela orang yang teraniaya dan yang memberi makan orang yang lapar. Bahwa Allah membuka rantai orang yang terpenjara.
8) dan Allah membukakan mata orang
ISI KITAB TAURAT
Kitab suci taurat adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT kepada nabi Musa a.s. ketika sedang bermunajat di bukit thursina gurun sinai. Taurat berdasarkan bahasa ibrani memiliki pengertian atau arti definisi undang-undang, syariat atau peraturan.
Menurut buku "pelajaran agama islam" yang ditulis oleh Prof. Dr. Hamka mantan ketua MUI / majelis ulama indonesia, Kitab taurat memiliki 10 hukum pokok atau the ten commandments yaitu berisi point-point sebagai berikut :
1. Mengakui keesaan Allah SWT
2. Larangan menyembah patung dan berhala, karena Allah tidak dapat diserupai dengan makhluk-makhluknya
3. Larangan menyebut Allah dengan sia-sia
4. Memuliakan hari sabtu
5. Menghormati ayah dan ibu
6. Larangan membunuh sesama manusia
7. Larangan berzina
8. Larangan mencuri
9. Larangan menjadi saksi yang berdusta
10. Larangan memiliki keinginan untuk menguasai hak orang lain